PELAYANAN RUQYAH : Anda ingin terhindar dari gangguan Jin, Setan , Santet dan Sihir Maka Dirukyah

Jangan Berobat ke Dukun yang hanya menambah derita dunia dan akhirat.

Layanan Pengobatan Kami Sesuai Syar`i

Layanan Pengobatan kami dibantu doanya anak-anak dhuafa yang mengaji bukan dengan sesaji dan bantuan Jin.

ANDA BISA TERBANTU KAMI JUGA TERBANTU

Seluruh Infaq Anda Untuk Kegiatan Dakwah dan Kegiatan Pendidikan Diniyah.

Melayani Bimbingan Tesis 5

Buat Yang Sedang Bingung Membuat Skripsi dan Tesis Kami Juga melayani Bimbingan Dan Konsultasi.

Kamis, 26 September 2013

Cara Penulisan Laporan Ilmiah

Cara Penulisan Laporan Ilmiah

Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Pembaca dapat memahami dengan jelas bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya.
  2. Langkah – langkah medannya jelas , agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.
Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
  1. halaman judul
  2. Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
  3. Halamn kata pengantar atau prakata
  4. Daftar isi
  5. Daftar tabel (jika ada)
  6. Daftar gambar (jika ada)
  7. Daftar lampiran (jika ada)
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
  2. Rumusan masalah
  3. Tujuan penelitian
  4. Ruang lingkup
  5. Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  1. Landasan teori/ tinjauan teoretis
  2. Kerangak teori
  3. Kerangka konsep
  4. Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
  • Jenis penelitian
  • Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
  • Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat)
  • Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
  • Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
  • Lokasi dan waktu penelitian
  • Teknik pengumplan data.
  • Instrumen penelitian yang digunakan
  • Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini :
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran – lampiran;
  • Instrumen penelitian
  • Berbagai data sekunder yang diperlukan
  • Anggaran penelitian
  • Jadwal penelitian
  • Sabtu, 14 September 2013

    Tokoh-Tokoh Biologi Dunia 1

    Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult (sekarang termasuk wilayah administrasi Γ„lmhult), di bagian selatan Swedia. Ayahnya bernama Nils Ingemarsson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia. Sejak kecil Linnaeus dilatih menjadi seorang anggota gereja yang setia, sebagaimana ayahnya dan kakeknya (dari ibu), namun ia kurang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Ketertarikannya dalam studi botani sempat membuat seorang dokter dari kotanya terpesona dan ia dikirim untuk bersekolah di Universitas Lund—universitas terdekat, kemudian pindah ke Universitas Uppsala setelah satu tahun.
    496px Carl von Linn%C3%A9 Carolus Linnaeus sang tokoh klasifikasi makhluk hidup
    Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan, maka ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.
    Pada tahun 1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa Latin.
    Di Belanda Linnaeus bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkannya rancangan makalahnya mengenai taksonomi, yang berjudul Systema Naturae. Di dalamnya, penggunaan deskripsi resmi – physalis amno ramosissime ramis angulosis glabris foliis dentoserratis– diganti olehnya menjadi nama genus-species yang ringkas dan akrab pada zaman sekarang –Physalis angulata – dan penggolongan taksa lebih tinggi dibuat secara berurutan. Meskipun sistem ini, tatanama binomial (nomenklatur binomial), dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai yang mempeloporinya.
    Pada tahun 1739 Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Linnaeus diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan ia pindah ke sana, tetapi tidak berapa lama kemudian beralih menjadi profesor di bidang botani. Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada Kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Pada tahun 1757 ia mendapat gelar kebangsawanan (von) dari Raja Swedia Adolf Fredrik, sehingga dapat menggunakan nama Carl von LinnΓ©.
    Pada akhir hidupnya, Linnaeus sering menderita sakit, seperti encok dan sakit gigi. Ia terkena serangan stroke dua kali, yaitu pada tahun 1774 dan 1776, hingga kehilangan fungsi bagian tubuhnya bagian kanan. Linnaeus meninggal dunia pada 10 Januari 1778 di Uppsala pada suatu upacara di Katedral Uppsala dan kemudian ia dimakamkan di katedral tersebut.
    Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah—karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.
    Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga “kerajaan”. Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai “varietas”).
    Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna “orang goa”, yang ia maksudkan untuk simpanse dan sekarang ditempatkan dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan hewan lain, Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya keberadaan induk betina.)

    Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun demikian, Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan struktur hirarki klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut ‘sifat teramati’ itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan (contohnya, DNA yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup satu dengan lainnya), namun prinsip-prinsip dasarnya tetap masuk akal.

    Cara Cepat Membuat Link Download Bergambar di Blog


    Cara+Cepat+Membuat+Link+Download+Bergambar+di+Blog

    Dalam dunia blog selain artikel ada juga yang di sebut link. Apakah link itu?sebagaimana kita ketahui link adalah tautan yang menghubungkan antara halaman satu dengan halaman lain, situs dan situs lain termasuk link download yang tentunya mengarah ke situs file sharing tertentu.

    Kali ini saya akan membagikan artikel yang masih berkaitan dengan link yaitu Cara Cepat Membuat Link Download Bergambar di Blog. Setahu saya ada 2 cara untuk membuat link download, yaitu membuat link dengan text biasa dan Membuat Link Download Bergambar di Blog, langsung saja kita praktek-kan :)

    1. Cara Membuat Link Download Dengan Text Biasa

    - Buka Akun blogger sobat >> Entri Baru >> Pilih mode HTML >> Masukkan Kode dibawah ini :
    <a href="http://www.4server.info/download/4shared.com/rar/3xr7J8Xu/download_idm_615_full_version_.html" target="_blank"><b>DOWNLOAD</b></a>
    * : Tulisan Merah: Ganti dengan link download kalian
         Tulisan Biru   : Ganti dengan tulisan apa saja yang kalian inginkan :D

    2. Cara Membuat Link Download Dengan Gambar

    - Buka Akun blogger sobat >> Entri Baru >> Pilih mode HTML >> Masukkan Kode dibawah ini :
    <a href=”Isi Dengan Link Sobat“><imgheight=”80” src=”URL Gambar yang kalian inginkan“width=”200” /></a>
    Tulisan Merah : Ganti dengan link download kalian
    Tulisan Biru : Ganti dengan URL dengan gambar yang kalian inginkan
    Tulisan Hijau : Itu ukurannya gan :D bisa kalian sesuaikan dengan keinginan masing-masing

    Oke, sekian dulu untuk artikel kali yang mungkin sedikit singkat yaitu Cara Cepat Membuat Link Download Bergambar di Blog. Apabila ada yang ditanyakan langsung saja tanyakan di kotak komentar dibawah, semoga bermanfaat.

    Materi Biologi Kelas 10 SMA Terlengkap

    Materi Biologi Kelas 10 SMA Terlengkap - Admin kembali ke jalur nih sob, kali ini saya akan memberikan materi mata pelajaran Biologi untuk kelas X SMA yang Insyaallah mudah dimenegrti dan dipahami. Dimana Materi yang saya share kali ini juga sangat penting buat kalian yang ingin meneruskan ke jurusan IPA. Karena dengan mengetahui Materi yang akan diajarkan pada kelas X nantinya bisa menguasai materi dengan baik. Langsung aja saya berikan Materinya.

    Materi Biologi Kelas 10 SMA Terlengkap
    Semester I

    Bab I Biologi bagi Kehidupan [DOWNLOAD]
    A. Objek Biologi
    B. Cabang-cabang Biologi
    C. Peran Biologi

    Bab II Virus [DOWNLOAD]
    A. Virus Organisme Aseluler
    B. Struktur, Bentuk, dan Ukuran Virus
    C. Klasifikasi Virus
    D. Perkembangbiakan Virus
    E. Peranan Virus bagi Kehidupan

    Bab III Archaeobacteria dan Eubacteria [DOWNLOAD]
    A. Prokaryot
    B. Archaeobacteria
    C. Eubacteria (Bakteri)
    D. Bakteri dan Manusia

    Bab IV Protista [DOWNLOAD]
    A. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
    B. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga)
    C. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)

    Bab V Fungi [DOWNLOAD]
    A. Zygomycotina
    B. Ascomycotina
    C. Basidiomycotina
    D. Deuteromycotina
    E. Lumut Kerak (Liken)/Lichenes
    F. Mikoriza

    Semester II

    Bab VI Tingkat Keanekaragaman dalam Kehidupan [DOWNLOAD]
    A. Keanekaragaman Gen
    B. Keanekaragaman Jenis
    C. Keanekaragaman Ekosistem

    Bab VII Biodiversitas Di Indonesia [DOWNLOAD]
    A. Manfaat Keanekaragaman Hayati
    B. Keunikan Biodiversitas di Indonesia
    C. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati

    Bab VIII Plantae [DOWNLOAD]
    A. Bryophyta (Lumut)
    B. Pterydophyta (Tumbuhan Paku)
    C. Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji)

    Bab IX Animalia [DOWNLOAD]
    A. Porifera
    B. Coelenterata
    C. Plathyhelminthes
    D. Nemathelminthes
    E. Annelida
    F. Mollusca
    G. Arthropoda
    H. Echinodermata
    I. Chordata

    Bab X Ekosistem [DOWNLOAD]
    A. Tingkat Organisasi Kehidupan dalam Ekosistem
    B. Komponen Penyusun Ekosistem
    C. Interaksi dalam Ekosistem
    D. Keseimbangan Ekosistem
    E. Suksesi
    F. Tipe-tipe Ekosistem

    Bab XI Aliran Energi dan Daur Biogeokimia [DOWNLOAD]
    A. Aliran Energi
    B. Rantai Makanan
    C. Jaring- jaring Makanan
    D. Tingkat Trofik
    E. Piramida Ekologi
    F. Daur Biogeokimia

    Bab XII Pencemaran Lingkungan [DOWNLOAD]
    A. Macam-macam Pencemaran dan Penyebabnya
    B. Perubahan Lingkungan
    C. Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
    D. Parameter Pencemaran dalam Lingkungan
    E. Jenis-jenis Limbah dan Pemanfaatan Limbah 

    Itulah share saya yakni Materi Biologi Kelas 10 SMA Terlengkap untuk kamu semua. Semoga artikel Materi Biologi Kelas 10 SMA Terlengkap tersebut bermanfaat untuk kawan semua. Jangan lupa bagikan ke temanmu ya dengan cara share dibawah ini.Semoga bermanfaat!

    Wassalamualaikum wr wb

    Kamis, 05 September 2013

    Cara Membuat Laporan PKL 4 Untuk SMK Otomorif

    BAB 1 PENDAHULUAN

    A . Latar belakang
    Sesuai dengan progam pendidikan tiga tahun di SMK 3 GORONTALO maka siswa – siswi SMK 3 GORONTALO kelas XII di wajibkan melaksanakan praktek kerja lapangan. Praktek lapangan kerja ini dapat dikatakan untuk menguji pengetahuan dan ketrampilan serta sikap sebagai calon mekanik industri . Dengan adanya PKL ini siswa diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan 3 tahun yaitu menghasilkan lulusan yang trampil, tangguh, siap pakai, mandiri, dan bertanggung jawab.
    Dengan adanya PKL ini siswa dapat mengetahui situasi dan kondisi kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak kalau para siswa akan mencari lapangan kerja sudah memiliki pengalaman kerja.
    Selain untuk mencari pengalaman didunia kerja juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional. Selain untuk tujuan tersebut di atas, PKL juga memiliki latar belakang yaitu mempraktekkan bila berada di dunia usaha. Selain itu menambah materi yang belum diajarkan oleh sekolah.
     B. Rumusan Masalah
    Dalam penulisan laporan ini penulis akan memaparkan masalah mengenai:

    -          Pelanggakn mengeluhkan pada saat dilepas kopling dan  menginjak gas maka kecepatan akan  lambat naik tetapi suara mesin akan meraung keras (rpm tinggi)

    C. Tujuan Penulisan Laporan

    Sebagai tugas akhir Prakerin, siswa diwajibkan membuat laporan akhir yang meliputi seluruh kegiatan selama prakerin. Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban siswa yang akan dipresentasikan pada saat ujian lisan. Berikut ini adalah beberapa tujuan pembuatan laporan prakerin

    1. Memantapkan siswa dalam pengembangan dan penerapan pelajaran dari sekolah di institusi tempat prakerin.

    1. Siswa mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah analisiskimia secara lebih rinci dan mendalam.

    1. Siswa dapat mengumpulkan dan mengolah informasi yang telah diperolehsehingga dapat ditampilkan dalam bentuk laporan dan presentasi.

    1. Siswa dapat membuat laporan kerja dan bertanggung jawab atas tugasyang telah diberikan.

    1. Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah maupun di institusitempat prakerin sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan, baik bagi penulis maupun bagi pembaca


    D. Manfaat Penulisan Laporan
    1.     Bagi Siswa
    - Dapat menambah pengalaman kerja didalam dunia usaha.
    - Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia        
      kerja nyata, khususnya tentang sistem pendingin pada kendaraan                                                        
        bermotor roda 4.
    2.     Bagi Instansi/DU/DI
         -    Membantu memperingan beban kerja Instansi/DU/DI.
          -    Adanya sinkronisasi antara Instansi/DU/DI dengan pihak sekolah.

    BAB II PEMBAHASAN
    1. A.   Landasan Teori

    1.        Fungsi System

     

    Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.
    -         Syarat-syarat kopling:
    1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
    2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh (100%) tanpa slip.
    3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif cepat.
    Komponen-komponen kopling:
    1.  Tutup kopling (cluth cover).
    2.  Pelat kopling.
    3. Disc clutch
    4. Presure plate
    5.  Strap
    6. Retraxing spring
    7. Diafragma spring

    1. 2.      Nama  komponen dan fungsinya
    Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan fly wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.
    Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.
    Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.
    Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.
    Strap berfungsi sebagai penahan antara clutch cover dengan presure plate sehingga presure plate berotasi bersama clucth cover.
    Retraxing spring berfungsi sebagai pembantu pegas diafragma disaat pedal kopling diinjak sehingga presure plate lebih mudah terangkat dan disc plate lebih mudah dan cepat berotasi bebas, selain dari itu retraxing spring membuat gaya yang dibutuhkan untuk menekan pedal kopling lebih sedikit, sehingga pedal kopling saat diinjak menjadi ringan.
    1. 3.      Cara kerja  kopling

    Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling






    1. B.   Trooble Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)
    Kerusakan yang seing terjadi pada komponen kopling dan cara mengatasinya:
    Cara cek kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem tangan masukan gigi 1 lepas kopling perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem dan gas perlahan, bila posisi pedal kopling sudah terlepas tetapi mesin tidak mati maka kampas kopling sudah habis,setelah mekanik mengetesnya ternyata ada tanda-tanda plat kopling habis .

    Mengganti Plat Kopling
      
               I.                   Bahan
        – 1 unit kendaraan roda empat (mobil)
              II.                Alat
        – Sigmat
        – Obeng plus / min

    – Kunci momen satu set ( kunci shok)
    – Kuas
    – Majun
    – Dongkrak putar
    – Gemuk
    – Alat untuk penyentral plat kopling


    Langkah Kerja
    i.                    Pembongkaran
    – Lepas bagian – bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling .
    – Lepaskan kabel yang menempel pada tranmissi dan lepas As roda ,Steering linkage yang menempel pada roda,Stabilizer- bar
    – Apabila plat koplingnya ada didepan harus membuka rem cakram yang sebelah kiri.
    – Buka baud yang mempel pada tranmissi
    – Setelah terbuka pisahkan tranmissi dan kopling
    – Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau tidak untuk di pakai
    – Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus .di wajibkan harus diganti
    – Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas
    ii.                  Pemasangan
    – Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan senter kopling .
    – Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci yang pas
    – Pasang tranmissi kembali dengan rapih apabila sudah bersih dari debu
    – Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapih seperti kabel yang menempel di tranmissi, As roda ,Stabilizer bar dan lain sebagainya.
    – Pasang roda / ban dengan menggunkan kunci roda.


    1. C.  Gambar Benda Kerja


    Plat kompling sudah tipis,,,J

    D. Langkah pembongkaran Kopling

      Kegiatan/ uraian ini bertujuan mempelajari cara membongkar,
      memeriksa, memperbaiki dan memasang kembali unit kopling
      dan komponen-komponennya.
    a)      Pembongkaran

    Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling
    haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain
    yang terkait/ menghalangi, antara lain:
    (1). Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
    (2). Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
    (3). Unit transmisi dan sistem pemindahnya
    Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit
    release bearing dan release fork akan terbawa pada rumah
    transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan
    melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian
    tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan
    release bearing akan terlepas.
    Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit
    transmisi dilepas. Langkah-langkahnya adalah :
    (1). Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel
    (2). Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk
       menahan plat kopling pada tempatnya
    (3). Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly
       wheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan
       merata.
    (4). Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian
       lepaskan clutch cover dan clutch disc


                Gambar 16.      Pembongkaran unit kopling.
    Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
    (1). Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai
        clutch disc terjatuh.
    (2). Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure
        plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak atau
        gemuk.
    (3). Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang
        dapat mengganggu kinerja kopling.
    Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan
    plat penekan dapat dengan mudah dibongkar, dengan
    langkah-langkah sebagai berikut :
    (1). Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch
        cover menahan tekanan pegas kopling.



             Gambar 17.    Penekanan clutch cover unit kopling
    (2). Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel
        maupun baut penahan penyetel tinggi tuas pembebas
    (3). Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover

       Gambar 18.    Pembuatan tanda pada clutch cover dan fly wheel
      (4). Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
      (5). Lepaskan clutch cover
      (6). Lepaskan pegas-pegas penekan

                Gambar 19.   Melepas clutch cover unit kopling
      (7). Lepaskan pin dan release lever

                Gambar 20.   Melepas clutch cover unit kopling
    b) Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling
      (1) Release bearing
          Release bearing umumnya merupakan unit bearing
          tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga
          tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya.
          Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah
          secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
          kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan
          atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
       terbakar,     tergores    dan    itu   hanya     sedikit   dapat
       dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
       kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.

    Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian
       kerja sebagai berikut :
       (a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga
           pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa
           ada tahanan sebaiknya ganti!
       (b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian
           gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-
           centering system agar tidak tersangkut.           Hub dab
           casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan
           berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan
           yang baru!
    (2) Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
       Pemeriksaan      pegas    penekan      dan     tuas   pembebas
       dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
       (a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat
           apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
           tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas
           gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit
       dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
       Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.

           Gambar 22.        Pemeriksaan keausan pegas
    (b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan
       bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal
       adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika
       keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!


              Gambar 23.       Pengukuran keausan pegas
    (c) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness
       gauge).
       Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa
       kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau
       ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau
       ketidakrataan maximal 0.5 mm.


              Gambar 24.    Pemeriksaan kerataan tinggi pegas
    (d) Pemeriksaan dengan dial indikator
       Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat
       dilakukan   pengukuran      ketidakrataan     permukaan
       ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.
       Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial
       dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan
       maximal : 0.5 mm.

             Gambar 25.    Pemeriksaan kerataan  tinggi pegas
    (e) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
       Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang
       bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian
       juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat  buku manual).
      Semakin besar unit kopling biasanya
       limit/ tolerensi semakin besar.

          Gambar 26.      Pengukuran panjang dan kesikuan pegas
                                 penekan
    (f) Pemeriksaan tegangan pegas penekan
       Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada
       kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran
       dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan
       maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas
       penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas
       dapat   dilihat    pada       buku    manual    kendaraan.
       Perbedaan antar pegas juga tidak boleh terlalu
       besar, karena akan membuat penekanan kopling
       tidak merata.


     Gambar 27.         Pengukuran tegangan pegas penekan
    (g) Perbaikan/ penyetelan
       Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi,
           lakukan penyetelan kerataan :
           o Pegas diaphragm
              Pada     pegas    diaphragm    lakukan     penyetelan
              ketinggian dan kerataan dengan SST seperti
              terlihat pada gb. berikut!

                       Gambar 28.   Penyetelan kerataan tinggi pegas
           o Tuas pembebas
              Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan
              mengatur baut penyetel pada pengikat tuas
              pembebas dan plat penekan dengan bantuan SST
              pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka
              kunci dan keraskan  mur penahan pengunci.


            Gambar 29. Penyetelan kerataan tinggi tuas pembebas

     (3) Plat Penekan
       Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa
       tahapan yaitu :
      (a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat
            apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
            tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas
            gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit
            dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
            Jika   kerusakannya      parah,    perbaiki        dengan
            menggunakan      mesin    bubut     atau    jika     tidak
            memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
        (b) Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan
            straigh edge dan filler gauge. Ketidakrataan max.
            adalah 0.5 mm.

                   Gambar 30.   Pengukuran kerataan plat penekan
        (c) Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan
            dengan menggunakan mesin bubut atau ganti
            dengan plat penekan yang baru.
    (4) Plat Kopling
        Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa
        tahapan yaitu :
        (a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat
            apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
            tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas
            gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit
            dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
       Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau
       ganti dengan plat kopling baru.
    (b) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling
       dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling,
       minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi
       spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan
       plat kopling baru.

                Gambar 31. Pengukuran kedalaman paku keling
       Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara
       melepas kampas kopling lama dengan merusak paku
       kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling
       baru dengan paku keling baru dengan urutan
       menyilang.    Lakukan      pengetesan     kerataan    dan
       keolengan    plat    kopling   dengan     bantuan    roller
       instrumen dan dial indikator.

           Gambar 32.      Penggantian kampas kopling


       (c) Pemeriksaan    kekocakan    atau   kerusakan    torsion
           dumper. Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan
           pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit
           baru.
       (d) Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub.
           Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada input shaft
           transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah
           tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti
           dengan plat kopling baru.
       (e) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-
           instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial indikator
           periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi
           0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.

             Gambar 33. Pengukuran run-out plat kopling
    (5) Fly Wheel
       Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa
       tahapan yaitu :
       (a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat
           apakah ada kotoran, luka bekas gesekan, tergores
           dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada
           kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan
           itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas
       amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti
       dengan plat kopling baru.
    (b) Pemeriksaaan    keausan    gigi-gigi   ring     gear   dari
       keausan dan kerusakan. Jika terdapat kerusakan,
       ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring
       gear adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80
       s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring gear lama dan
       pasangkan ring gear baru dengan menggunakan
       mesin press. Pemanasan tidak boleh melebihi 120oC
       karena bisa mengubah sifat logam.
    (c) Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator
       periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi
       0.2 mm, gantilah fly wheel.

           Gambar 34.    Pengukuran run-out fly wheel








    (d) Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri
       tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan
       terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan
       pilot bearing yang baru.


                 Gambar 35.    Pemeriksaan pilot bearing
          Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas
             pilot bearing lama dengan SSt sliding hamer dan
             kemudian memasangkan pilot bearing baru.

         Gambar 36.   Melepas dan Memasang pilot bearing









    E. Langkah Pemasangan
    c) Pemasangan
      Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali
      dengan merakit unit plat penekan dan rumah kopling.
      Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut :
      (a) Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.
      (b) Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat
         penekan.
      (c) Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan
         dengan posisi yang tepat.
      (d) Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch
         cover
      (e) Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan
         sehingga     pegas   penekan      tertekan    sehingga    baut
         pemegang/ penyetel pressure lever dapat dipasangkan.
    (f) Lepaskan    tekanan     mesin    penekan,       dan    lakukan
       penyetelan tinggi pressure lever.
    Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas
    kopling   dan   unit   kopling    dapat      dilakukan.    Prosedur
    pemasangannya adalah sebagai berikut :
    (a) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling
       (clutch hub).
    (b) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi
       plat kopling.

               Gambar 38.    Pemasangan center clutch
    (c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan
       center clutch dan atur posisinya supaya tepat di tengah.
    (d) Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan
       tanda yang telah kita buat pada saat pembongkaran dan
       ketepatan knock pin.
    (e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
    (f) Lakukan     pengerasan       baut-baut      pengikat     secara
       bertahap. Mulailah pengerasan dari baut yang paling
       dekat dengan knock pin secara menyilang. Sebelum baut
       dikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling dengan
       mengatur posisi center clutch.

    (g) Keraskan    baut   pengikat    sesuai    momen     spesifikasi
       pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau 19 N-m.

                   Gambar 39.    Pemasangan unit kopling
       Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan
       release lever shaft, release lever dan release bearing
       pada dudukannya dengan sebelumnya diberikan sedikit
       gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang
       bergesekan. Pastikan bahwa pengunci release fork
       terhadap porosnya dan release bearing terhadap release
       fork terpasang dengan baik.

                 Gambar 40. Pelumasan bagian-bagian unit kopling
       Setelah     semua    komponen      unit   kopling   terpasang,
       rakitlah/ pasang unit transmisi, unit pemindah transmisi,
       propeller (kendaraan tipe FR dan FWD) dan release
       cylinder.



    BAB. III PENUTUP

    1. A.   Kesimpulan
    1). Kopling berfungsi untuk menghubung dan memutuskan
         putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
      2). Jenis-jenis kopling antara lain adalah kopling gesek, kopling
         satu arah, kopling magnet dan kopling fluida.
      3). Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : rumah
         kopling, plat penekan, plat kopling, pegas penekan, tuas
         penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas.
      4). Pemeriksaan unit kopling secara visual meliputi kondisi plat
         kopling, plat penekan, pegas penekan dan alur-alur input shaft
         transmisi.
      5). Pemeriksaan   dengan    pengukuran     meliputi      pengukuran
         kerataan plat penekan; kedalaman paku keling dan kerataan/
         run-out plat kopling; kesikuan dan panjang pegas penekan,
         tegangan pegas penekan; serta kerataan/ run-out fly wheel.
      6). Pemeriksaan dengan pengecekan fungsi/ kerja meliputi
         release bearing, back-lash input shaft transmisi dan hub plat
         kopling, torsin dumper dan hub serta pilot bearing.
      7). Penyetelan pada unit kopling adalah penyetelan tinggi
         diaphragm spring dan atau ketinggian tuas penekan.
            B. SARAN
    *  Bagi Siswa
    -        Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
    -        Siswa harus disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.
    -        Siswa sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum berangkat PRAKERIN.
    -    Bagi Guru Pembimbing
    -       Guru pembimbing sebaiknya memonitoring lebih rutin   terhadap siswa peserta PRAKERIN.
    -     Sebaiknya ketika Guru pembimbing memonitoring siswa, Guru pembimbing harus lebih interaktif dengan siswa.
    * Bagi Bengkel(DU/DI)
    -    Kerja sama yang baik terjalin selama ini antara SMK Negri 3 Gorontalo da instansi kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara serta di kembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.
    -       Disiplin keja, waktu dan ketertiban sebaiknya di perhatikan serta si tingkatkan lagi untuk para siswa prakerin.
    -      Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya tetap menerima siswa prakerin.