PELAYANAN RUQYAH : Anda ingin terhindar dari gangguan Jin, Setan , Santet dan Sihir Maka Dirukyah

Jangan Berobat ke Dukun yang hanya menambah derita dunia dan akhirat.

Layanan Pengobatan Kami Sesuai Syar`i

Layanan Pengobatan kami dibantu doanya anak-anak dhuafa yang mengaji bukan dengan sesaji dan bantuan Jin.

ANDA BISA TERBANTU KAMI JUGA TERBANTU

Seluruh Infaq Anda Untuk Kegiatan Dakwah dan Kegiatan Pendidikan Diniyah.

Melayani Bimbingan Tesis 5

Buat Yang Sedang Bingung Membuat Skripsi dan Tesis Kami Juga melayani Bimbingan Dan Konsultasi.

Rabu, 31 Desember 2014

KURIKULUM KEPALANGMERAHAN PMR MADYA

KURIKULUM KEPALANG MERAHAN PMR MADYA
Bidang Study : Kepalangmerahan
Jenjang : Palang Merah Remaja (PMR)
Tingkat : Madya (SMP)
Bahasan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
Sub Bahasan :
1. Sejarah Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
2. Komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta fungsi dan kegiatannya

Waktu : 2 x 45 menit


A. Tujuan Pembelajaran:
1. Mengetahui sejarah terbentuknya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
2. Mampu menyebutkan riwayat pendiri Komite Internasional Palang Merah (ICRC)
3. Mampu Menyebutkan riwayat pendiri Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)
4. Mengetahui dan mampu menyebutkan Komponen Gerakan dan ruang lingkup kerjanya.

B. Media:
1. Film (The Story of an idea)
2. Poster (Lambang Palang Merah dan Sejarah)
3. Transparansi OHP

C. Metode:
1. Cerita
2. Tanya jawab
3. Pemutaran film

B. Proses Pembelajaran:
Pelatih membuka proses pembelajaran dengan :
1. Memberikan pengantar mengenai materi yang akan disampaikan
2. Melakukan tanya jawab awal (Pretest) untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik jika diperlukan

Pelatih menyampaikan materi dengan metode yang sesuai.
1. Pelatih menyampaikan materi mengenai ”Sejarah lahirnya Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional, diantaranya :
a. Pertempuran Solferino
b. Henry Dunant
c. Buku Kenangan dari Solferino (gagasan Henry Dunant)
• Komite Internasional untuk pertolongan bagi yang terluka
• Konferesi internasional
d. Komite Lima
e. Pelatih bertanya kepada 2 s.d. 3 peserta mengenai :
• Siapa tokoh pendiri organisasi Palang Merah
• Mengapa Henry Dunant mendirikan organisasi Palang Merah.
3. Pelatih memutar film ”The Story of an Idea” .
4. Pelatih meminta kepada peserta untuk menceritakan kembali secara singkat isi film tersebut.
a. Pelatih memutar film yang sesuai dengan topik.
b. Peserta diminta untuk menonton film secara seksama
c. Peserta diminta untuk menceritakan kembali secara singkat isi film tersebut sesuai dengan yang mereka tangkap.
5. Pelatih memberikan penjelasan mengenai ”Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional’, diantaranya :
a. Definisi Gerakan
b. Komponen Gerakan
• Komite Internasional Palang Merah (KIPM)
• Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia.
• Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
6. Pelatih memberikan penjelasan mengenai ”Konferensi Internasional Palang Merah” dan Badan-Badan dalam Gerakan, diantaranya :
a. Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
b. Peran Konferensi Interansional
c. Badan-badan dalam Gerakan
• Komisi Tetap
• Dewan Delegasi
7. Pelatih memberikan intisari dari penjelasan yang telah disampaikan sebagai penutup.
8. Tanya Jawa / pelatih

Catatan :
1. Proses pembelajaran di atas menggunakan bantuan media OHP atau Digital Projector, VCD Player, dan poster.
2. Jika pelatih tidak mempunyai sarana di atas, maka minimal bisa menggunakan media poster dibantu dengan sarana yang tersedia, misalnya ; flipchart, whiteboard, papan tulis, atau yang lainnya sesuai kreasi dari pelatih.

E. Evaluasi dan Pembahasan
1. Peserta diminta menceritakan kembali mengenai sejarah terbentuknya organisasi palang merah.
2. Mampu menyebutkan riwayat pendiri Komite Internasional Palang Merah (ICRC)
3. Mampu Menyebutkan riwayat pendiri Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)
4. Mengetahui dan mampu menyebutkan Komponen Gerakan dan ruang lingkup kerjanya

F. Pustaka
1. Buku Panduan Diseminasi Kepalangmerahan dan HPI (Buku Kedua) Bab I halaman 3 s.d. 11 tentang Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Bab VI halaman 78 s.d. 88 tentang Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Bab VII halaman 93 s.d. 101 tentang Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
2. -----

G. Rangkuman Materi
sumberhttp://pmrpeduli.blogspot.com/2009/12/kurikulum-kepalang-merahan-pmr-madya.html

Rabu, 24 Desember 2014

Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

Bidang Study : Kepalang Merahan
Jenjang : Palang Merah Remaja (PMR)
Tingkat : Madya (SMP)
Bahasan Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
Sub Bahasan :
1. Tujuh Prinsip Dasar
2. Pengertian Tujuh Prinsip Dasar

Waktu : 2 x 45 menit


A. Tujuan Pembelajaran
a. Dapat menyebutkan tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah International,
b. Dapat menjelaskan pengertian Tujuh Prinsip Dasar
c. Dapat menyebutkan contoh-contoh aplikasi Tujuh Prinsip Dasar.

B. Media
a. Kertas flipchart dan spidol
b. Gambar (poster),
C. Contoh kasus (contoh : "Panic attack".)
a. Film (Helpman of the Red Cross and Red Crescent)

D. Metode
a. Ceramah
b. Pemutaran Film
c. Studi kasus 7 Prinsip Dasar
d. Pementasan drama yang berisi pesan pengamalan 7 Prinsip Dasar Gerakan.

E. Proses Pembelajaran
Pelatih membuka proses pembelajaran dengan :
1. Memberikan pengantar mengenai materi yang akan disampaikan, diantaranya memperkenalkan Prinsip-prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan menyebutkan prinsip-prinsip tersebut satu persatu untuk dihapalkan peserta ajar.
2. Melakukan tanya jawab awal (Pretest) untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik jika diperlukan. Misalnya apakah peserta ajar sudah mengetahui mengenai Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Pelatih menyampaikan materi dengan metode yang sesuai.
1. Pelatih menyampaikan materi :
a. Melalui metode cerita pelatih menyampaikan materi 7 (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional meliputi penyebutan, arti, dan makna.
b. Pelatih menunjukkan poster/gambar yang mengilustrasikan 7 (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
c. Pelatih meminta kepada peserta :
• Menyebutkan kembali 7 (tujuh) prinsip dasar gerakan satu persatu.
• Menyebutkan kembali arti dari 7 (tujuh) prinsip dasar gerakan satu persatu
b. Pelatih memberikan penjelasan kembali mengenai perlunya mengetahui 7 (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
2. Pelatih mememutar film ”Helpman” dan meminta peserta untuk memperhatikan dengan seksama.
3. Pelatih meminta kepada peserta untuk menceritakan kembali isi dari film tersebut secara singkat sesuai yang mereka tangkap.
4. Pelatih menjelaskan secara sederhana makna yang dapat diambil dari film tersebut.
5. Pelatih mengajak peserta untuk melakukan permainan, pelatih bisa memilih antara :
a. Bermain peran
b. Bermain cocok.
6. Sebagai penutup pelatih memberikan penjelasan betapa pentingnya kita sebagai anggota PMR untuk mengerti dan dapat melaksanakan Prinsip-prinsip Gerakan dalam kehidupan sehari-hari.

Catatan :
1. Proses pembelajaran di atas menggunakan bantuan media OHP atau Digital Projector, VCD Player, dan poster.
2. Jika pelatih tidak mempunyai sarana di atas, maka minimal bisa menggunakan media poster dibantu dengan sarana yang tersedia, misalnya ; flipchart, whiteboard, papan tulis, atau yang lainnya sesuai kreasi dari pelatih.

A. Evaluasi dan Pembahasan
1. Peserta diminta kembali menyebutkan 7 (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah secara benar sesuai urutan.
2. Peserta diminta kembali menyebutkan arti dari ke 7 (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

F. Pustaka
1. Panduan Diseminasi Kepalangmerahan dan HPI (Buku Kedua), Bab I halaman 15 s.d. 23 tentang Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PMI.
2. Prinsip-Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Terjemahan), ICRC, Jakarta, 2005.
3. Contoh-contoh studi kasus

G. Rangkuman Materi
sumberhttp://pmrpeduli.blogspot.com/2009/12/prinsip-dasar-gerakan-palang-merah-dan.html

Rabu, 17 Desember 2014

Materi Arti Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit


Pengenalan dan Arti Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Bidang Studi : Kepalang Merahan
Jenjang : Palang Merah Remaja (PMR)
Tingkat : Madya (SMP)
Bahasan : Lambang
Sub Bahasan : Pengenalan dan Arti Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah
Waktu : 2 x 45 menit.


A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta mengenal lambang-lambang palang merah dan bulan sabit merah
2. Peserta dapat menceritakan sejarah perkembangan lambang
3. Peserta dapat menjelaskan arti dari lambang
4. Peserta dapat menjelaskan penggunaan lambang

B. Media
1. Flipchart
2. Poster
3. Foto

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

D. Proses Pembelajaran
Pelatih membuka proses pembelajaran dengan :
1. Memberikan pengantar mengenai materi yang akan disampaikan
2. Melakukan tanya jawab awal (Pretest) untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik jika diperlukan.

Penyampaikan materi dengan metode yang sesuai.
1. Pelatih menyampaikan materi mengenai sejarah lambang, diantaranya:
a. Ciri lambang
b. Asal-usul mengapa perlu lambang yang sama
c. Adopsi Lambang Palang Merah
d. Alasan pemilihan Lambang Palang Merah
2. Pelatih memperlihatkan beberapa gambar lambang palang merah dan bulan sabit merah kepada peserta ajar. Kemudian, pelatih mengajukan beberapa pertanyaan singkat, diantaranya:
a. Apakah para peserta sudah pernah melihat gambar palang merah atau bulan sabit merah?
b. Apabila pernah, di mana?
c. Apa artinya apabila seseorang atau sebuah objek menggunakan lambang tersebut.
3. Pelatih menjelaskan lambang-lambang perhimpunan nasional yang diakui atau tercantum dalam oleh Konvensi Jenewa 1949.
4. Pelatih menjelaskan tentang fungsi lambang, diantaranya:
a. Perlindungan
b. Pengenal
Berikan contoh melalui poster, photo, dan contoh nyata.
5. Pelatih memberikan penjelasan mengenai penyalahgunaan lambang
a. Peniruan
b. Penggunaan yang tidak tepat
c. Penggunaan yang melanggar ketentuan
6. Pelatih mempersiapkan permainan berupa poster gambar situasi yang mengilustrasikan suasana penanggulangan bencana. Pada poster terdapat gambar yang diantaranya adalah ; tenda, ambulans, gedung sekolah, petugas/relawan, pengungsi, rumah sakit, dan komponen lain yang mendukung situasi penanggulangan bencana.
a. Pelatih menyiapkan model lambang palang merah berbagai ukuran yang terbuat dari spon.
b. Pelatih menempelkan beberapa poster tersebut pada dinding.
c. Pelatih menjelaskan bahwa peserta akan melakukan permainan yang berhubungan dengan lambang. Peraturan permainan tersebut adalah :
• Pelatih membagi peserta menjadi beberapa regu, setiap regu beranggotakan 3 (tiga) orang.
• Pelatih memberikan 9 (sembilan) model lambang berbeda kepada masing-masing regu.
• 3 (tiga) regu (atau lebih) pada jarak tertentu dalam waktu yang bersamaan ditugaskan untuk menempelkan model-model lambang tersebut pada poster yang ditempel pada dinding. Pada saat menempelkan model lambang tersebut harus dilakukan secara bergilir dari setiap anggota regu sehingga setiap peserta mendapat tugas 3 (tiga) kali menempel.
• Evaluasi dari permainanan ini adalah : (1) ketepatan menempelkan lambang pada gambar-gambar yang terdapat pada poster tersebut sesuai materi yang telah disampaikan oleh pelatih sebelumnya. (2) Kecepatan dan kerjasama regu.
a. Pelatih memberikan penjelasan makna dari permainan tersebut.
7. Pelatih menyampaikan intisari dari materi yang telah disampaikan.
8. Tanya jawab

Catatan:
1. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan ketersediaan media tersebut beserta alat bantunya. Diantaranya VCD Player dan televisi untuk pemutaran film, serta Over Head Projector untuk presentasi menggunakan transparansi.
2. Pelatih bisa menggunakan minimal salah satu media pembelajaran (poster, film, dan OHP), namun diharapkan bisa menggunakan gabungan antara media poster dan film.

E. Evaluasi dan Pembahasan
1. Peserta diminta untuk menunjukkan kedua lambang palang merah dan bulan sabit merah
2. Peserta diminta untuk menceritakan kembali sejarah perkembangan lambang (dalam tulisan, secara oral atau dalam gambar)
3. Peserta diminta untuk menjelaskan apa arti dari penggunaan lambang oleh objek atau orang
4. Peserta diminta menunjukkan bagaimana penggunaan lambang yang benar dan salah

F. Pustaka
1. Buku Panduan halaman 26 – 31 tentang Lambang
2. Leaflet lambang
3. Cerita sejarah lambang khusus anak-anak
4. Peraturan Penggunaan Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah oleh Perhimpunan Nasional (ICRC)

Rabu, 10 Desember 2014

Jadwal Pelatihan Pramuka Siaga

JADWAL MATERI LATIHAN PRAMUKA SIAGA


No
Bulan/Minggu
Materi Latihan
No
Bulan/Minggu
Materi Latihan
1
Juli 

  1. Tata Upacara Siaga
  2. Pengenalan Siaga
6.
Januari 
  1. KIM
  2. Mengenal Obyek Wisata
  3. Membaca Kompas
2.
Agustus 
  1. Dwi Dharma dan Dwi Satya
  2. Sejarah Pramuka Indonesia
  3. Permainan Siaga
  4. Salam Pramuka
  5. Tanda Kelengkapan Pramuka
7.
Februari 
  1. PPPK
  2. Kesehatan
  3. Permainan Siaga
  4. Pu & PUK
3.
September 
  1. PBB Dasar
  2. Keagamaan dan Do’a Harian
  3. Ujian SKU
8.
Maret 
  1. Cerita
  2. PBB Lanjutan
  3. Uji SKU

November 
  1. PBB DASAR
  2. KIM
  3. Tali Temali
  4. Toga
  5. Tari Daerah
  6. Permainan
9.
April 
  1. Mengenal Tali – temali
  2. Membuat Drakbar
  3. Morse
5.
Desember 
  1. Morse
  2. Semaphore
  3. Mengenal Pahlawan
  4. Uji TKK
10.
Mei 
  1. Uji SKU
  2. Pelepasan Siaga



Rabu, 03 Desember 2014

Materi Latihan Permainan Pramuka Siaga

1. Bintang Berpindah 

A. Posisi Awal : Lingkaran Besar
B. Aturan Bermain
anak-anak bergandengan dua-dua, muka belakang, jarak pasangan satu dengan yang lainnya 3 m. seorang dari regu A dan regu B menjadi bintang yang pindah. kedua anak ini siap ditengah lingkaran. satu dengan yang lain jaraknya 3 m. Dengan aba-aba dari pembina B berlari menempel salah satu pasangan didepannya. A mengejar dan menepuk B, sebelum menempel pada salah satu pasangan.Bila B menempel pada salah satu pasangan sebelum kena maka anak yang dibelakang yang ditempel B harus lari dan pindah menempel di depan pasangan lainnya.

Demikian seterusnya, bila yang lari kena tepuk, maka mereka menjadi pasangan bintang baru. Pembnina menunjuk 2 orang lagi, 1 dari regu C dan 1 dari regu D.Untuk menjadi bintang yang akan dikejar-kejaran. Permainan diteruskan bila anak yang dikejar terlalu jauh meninggalkan lingkaran dianggap  telah kena tepuk

C. Penilaian :
aanak yang dapat menepuk mendapat 1 angka, yang ditepuk nilainya kurang 1. Regu yang mendapat nilai terbanyak adalah yang menang

2.    LARI LIPAN   

  1. Posisi awal  : perlombaan, di depan tiap barung / regu dipancangkan tongkat dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain  : tiep barung/ regu anak-anaak berpegang erat dengan anak depannya, danggan cara memeluluk pada perutnya , menyerupai lipan. Dengan aba dari Pembina lipan itu cepat –cepat lari menuju tongkat di depannya dan berputar mengelilingi tongkat kembali ketempat semula dan berbaris rapi.
  3. Penilaian  : Barung / regu berbaris rapi lebih dahulu yang menang.
  4.  


3.    TAWON DENGAN BUNGA
  1. Posisi awal  : Lingkaran kecil. Anggota barung / regu tersebar tidak berkumpul menjadi satu, semua jongkok bergandengan erat. Seorang di tunjuk oleh Pembina sebagai “tawon”, lainnya sebagai “bunga”.
  2. Aturan bermain  :Tawon terbang berputa-putar sambil mendengung lalu mendekati salah satu bunga, kemudian terjadi Tanya jawab :
B : “Siapa itu ?”
T :“Saya tawon.”
B : “Mau apa ?”
T : “saya hendak memetik bunga.”
B : “Bunga apa ?”
T : “Bunga Mawar .”
B : “ Petiklah .”
Tawon lalu memilih salah seorang anak dan menariknya untuk di lepas dari barisan.Boleh memilih yang lain sampai mendapat satu bunga. Bunga yang di lepas menjadi tawon. Dan permainan di lanjutkan. Tawonnya 2 ekor dan bunga yang harus di petik 2 kuntum. Dan permainan dilanjutkan terus sampai tawonnya banyak (30 % anak yang ikut).
Kemudian tawonnya dihitung dan dipilih-pilih dari regu apa. Tawon yang pertama tak ikut dihitung.(permainan ini hanya untuk anak putra).
  1. Penilaian  : Barung  / regu paling sedikit tawonnya juara.






4.   GEROBAK SORONG

  1. Posisi awal  : Satu saf  di depan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain  : Anak no. 1 dan 2 tiap barung / regu menuju satu langkah. Anak no. 1 merangkak menghadap garis batas. Anak no. 2 berdiri di antara kaki anak no. 1 dan mengangkat kedua kaki anak no. 1, sehingga seperti mendorong “gerobak sorong”. Dengan aba-aba Pembina “gorobak sorong” berjalan cepat menuju garis batas, yang mencapai garis batas pertama mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3 angkanya 1. kemudian no.4, no.5 dstsampai semua anak mendapat giliran. Permainan ini tidak perlu di ulang dan hanya untuk anak pria.
  3. Penilaian  :  Barung / regu yang nilainya terbanyak juaranya.   
5.    GEMBALA SAPI DAN HARIMAU 
  1. Posisi awal  :  Perlombaan. Buat segi empat di lapangan dengan ukuran : lebar 10 m, panjanng 20 m, garis panjang di bagi tiga. Dua ruang kiri dan kanan adalah ruang bebas  5 m.
  2. Aturan permainan  :  3 orang dari regu A di tunjuk sebagai harimau seorang dan 2 orang gembala. Harimau bersiap di tengah lapangan. Gembala I diruang bebas kiri dan gembala II di ruang bebas kanan. Anak yang lain sebagai sapi, berdiri di ruang bebas bersama gembala I. Setelah Pembina memberi perintah. Maka bicara :
G II   : “Gembala I, keluarkan sapinya !”
G I    : “ Tak berani”
G II   : “Mengapa ???”
G I    : “ada harimau”
G II   : “Harimau sudah di tangkap keluakan sapinya”
G I    : “ayo keluar”
           Semua sapi lari menutu ruang bebas Gembala II. Harimau berusaha              menepuk sapi msebanya-banyaknya. Yang kena tepuk keluar lapangan dan di hitung. Regu yang menepuk ( Harimau ) mendapat angka 1 tiap sapi yang menepuk. Regu yang sapinya kena tepuk angkanya kurang 1. Permainan di lanjutkan, Harimau dan gembala dig anti dengan regu lain.
  1. penilain  :  regu yang mendapat nilai banyak pemenangnya.






6.      LONCAT BERANTAI 

  1. Posisi awal  :  perlombaan terbuka. Depannya di beri batas dengan jarak 15 m.
  2. Aturan bermain  :  anak hadap kanan lalu membungkuk ( seperti orang rukuk dalam sholat ). Dengan jarak 1 lengan. Anak yang paling belakang dalam satu regu melompati anak yang ada di depannya berturut-turut sampai semua terlewati dan kemudian membungkuk urut dengan anak yang lain. Anak yang paling belakang melompat seperti terdahulu, demikian diteruskan sampai menyaentuh garis batas.
  3. Penilaian  :yang tercepat sampai kebatas yang menang.

7.     MUSANG DAN AYAM   
  1. Posisi awal  :  Lingkaran besar anak bergandengan  tangan .
  2. Aturan bermain  :  dua orang dari regu A ditunjuk sebagai musang bersiap diluar lingkaran. Semua anak dari regu B sebagai ayam bersiap di dalam lingkaran. Anak yang lain membentuk lingkaran , bergandengan tangan, berjalan dan bernyanyi. Musang berusaha menangkap ayam dan ayam berusaha menghidar dengan lari keluar masuk lingkaran. Bila ayam melewati lingkaran di biarkan, tapi kalau musang yang akan masuk di haling-halangi. Ayam yang tertangkap , berhenti bermain dan berdiri di luar lingkaran. Musang mendapat angka kira-kira bermain 5 menit musang dan ayam diganti regu yang lain. Sampai semua regu mendapat giliran menjadi musang.
  3. Penilaian  : setelah selesai , regu terbanyak nilainya menang.

8.    PETIK LARI 
A.     Posisi awal  : dikiri kanan lapangan berbanjar satu, jarak antara barisan banjar 1 dan 2 15 m.
B.     Aturan bermain  : banjar 1 maju banjar 2 sampai jarak 1 lengan. Berhadap-hadapan. Banjar 2 telapak tangannya disiapkan untuk di petik (seperti orang meminta ) anak banjar satu memetik / menepuk tangan anak didepannya ( banjar 2) dan cepat berlari ketempat bawah garis semula. Anak yang di petik mangejar dan menepuk anak yang lari sebelum garis batas. Yang kena tepuk berhenti. Anak yang kena tepukdihitung tiap orang satu angka untuk yang menepuk.
C.     Penilaian  :regu yang mendapat angka terbanyak yang menang.

9.    KERBAU DUNGKUL 
  1. Posisi awal  : Lingkaran besar, duduk.
  2. Aturan bernain  :anak no.1 tiap regu maju ke tengah. Merangkak berhadapan, berpasangan pundak bertemu dengan pundak lawan seperti kerbau dengan berlaga. Dengan aba daari Pembina mereka saling mendorong. Siapa yang paling mendorong lawannya mendapat angka. Anak yang lalin memberi semangat dengan bernyanyidan bertepuk / bersorak. Permainan dilanjutkan dengan giliran anak no. 2 da 3 sampai semua anak mendapat giliran.
  3. Penilaian  : regu yang paling banyak mendapat angka jadi juara. Permainan ini hanya untuk penggalang putra. 


10.                       Kucing dan Tikus

A.     Posisi awal  : perlombaan, terbuka empat bersatu. Bergandengan tangan sengga seperti lorong-lorong yang pagari anak.
B.     Aturan bermain  :tunjuk seorang dari barung / regu  A untuk menjadi “kucing” dan semua nanak barung / regu B menjadi “tikus”. Anak yang lain membentuk barisan perlombaan terbuka dan bergandengan tangan> Kucing berdiri di luar barisan>tikus berdiri tersebar dalam lorong-lorong. Dengan tanda dari Pembina, kucing mulai mengejar tikus untuk di tepuk. Kucing maupun tikus hanya boleh lari lewat lorongdan tidak boleh memutus / melanggar pagar. Jika Pembina meniup peluit cepat-cepat pagar hadap kanan dan bergandengan lagi. Tikus yang kena tupuk, tidak boleh meneruskan permainan dan berdiri diluar barisan. Setalah 5 menit bergantian, sekarang regu C jjadi kucing dan regu D semua anggota jadi tikus. Permainan diteruskan tiap lima menit sampai semua regu mendapat giliran jadi kucing.
C.    Penilaian  :setiap kucing menepuk tikus dapat angka 1, setiap tikus yang kena tepuk mendapat angka kurang 1, regu yang mendapat anak terbanyak menang. 





11.                         MENGUSIK KERA  
  1. Posisi awal  :Bebas. Lapangan di buat lingkaran dengan garis tengah 10 m.
  2. Aturan bermain  :  tunjuk seorang dari anggota barung / regu sebagai “kera”.kera merangkak dan melompat-lompat di tengah lingkaran.anak yang lain masuk dalam lingkaran menggoda mengusik dan berusaha menepuk kera dengan tangan. Kera berusaha manepuk anak-anak dengan tatap merangkak dan berusaha menepuk anak-anak dengan tangan dan kaki. Siapa dapat menepuk (anak / kera) mendapat angka 1. Tiap 5 menit, bergiliran barung / regu menunjuk seorang anggotanya jadi kera sampai semua barung / regu telah dapat giliran.
  3. Penilaian  :setelah nilainya di hiting, yang mendapat nilai banyak jadi juara.


12.        MENJALA  IKAN
  1. Posisi awal  :Bebas. Lapangan dibatasi dengan garis panjang 20 m dan lebar 20 m.
  2. Aturan bermain  :Tunjuk satu barung / regu dan dibagi 2 kelompok bergandengan tangan, menjadi “jala”.anak yang lain menjadi ikan, berlari-lari dilapangan. Dengan bekerjasama ke 2 jaring berusaaha menangkap ikan yang sebanyak-banyaknya. Yang tertangkap berdiri luar lapangan. Tiap 5 menit, jalanya diganti barung / regu yang lain. Anak yana diluar ikut jadi ikan / main lagi. Setelah semua barung / regu mendapat giliran menjadi jala permainan di hentikan.
  3. Penilaian  :perolehan ikan tiap barung //regu di hitung. Yang paling banyak mendapat ikan menjadi juara.


13.    KEPITING JANTAN 

  1. Posisi awal  :  Satu saf didepan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain  : Anak no. 1 tiap barung / regu maju satu langkah kemudian merangkak terlentang, dengan aba dari Pembina, cepat merangkak menuju batas, yang paling cepat sampai batas mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3 angkanya 1, yang berikutnya tidak  mendapat angka. Kemudin gikiran no 2.no. 3dst sampai semua anak mendapat giliran.Permainan tidak perlu di ulang dan hanya untuk anak pria.
  3. Penilaian  :Barung / regu yang nilainya terbanyak juaranya.




14.                       RAJA DAN RATU

  1. Posisi awal  : selat behadap-hadapan di belakang masing-masing saf dengan jarak 15 m,diberi garis batas / tonggak.
  2.  Aturan bermain  : anak-anak bermain dalam bentuk selat berhadap-hadapan yang kiri di beri nama Raja, yang kanan di beri nama Ratu. Pembina memberi aba : Ra..ja atau Ra..tu. Apabila Pembina memberi aba Raja, maka barisan sebelah kiri cepat balik kanan dan lari menuju batas / tonggak.Barisan kanan cepat mengejar dan menepuk barisan kiri, yang kena di tepuk harus berhenti. Anak yang sampai di batas / memegang tonggak dihitung. Permainan di ulang lagi. Dalam memberi aba-aba tidak harus urut,boleh juga menyebut kata lain, misalnya rumah,rajin dsb, untuk menjebak anak-anak.
  3. Penilaian  : selesai bermain dihitung barun / regu yang paling banyak anggotanya itulah juaranya.



15.        LINGKARAN MAHKOTA    

  1. Posisi awal  :Lingkaran besar di tenga-tengah di beri tanda lingkaran dengan garis tengah 1,5 m. Pembina berada didekat lingkaran tengah.
  2. Aturan bermain : anak-anak berbaris berbentuk lingkaran besar,sambil berjalan dan bernyanyi gembira dengan tepuk tangan bila Pembina meniup peluit, anak-anak berlari ke lingkaran yang di tengah.
Pembina menghitung masing-masing regu berapa anak yang berada dilingkaran, yang barada dalam lingkaran mendapat “Mahkota”. Permainan di mulai lagi .
  1. Penilaian  : setelah selesai di hitung barung / regu apa yang paling banyak mendapat “Mahkota” adalah yang menang.







16.   BUAT  BARISAN

Tujuan 
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam kelompok.
Langkah-langkah 
  1. peserta di bagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bias masuk dalam salah satu kelompok). 
  2. Pemandu menjelaskan aturan permainan, sbb;
-          kefua kelimpok akan berlomba menyusunbarisan, barisan di susun berdasarkan aba-aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
-          Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum harus jongkok.
-          Setiap kelompok secara bergantian harus memeriksa apakah kelompok lawan melaksanakan tugasnya dengan benar.
-          Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat
-          Sebelum pertandingan di mulai bias di coba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah di pahami dengan benar. 


17.     Tangkai Sapu Ajaib


Tujuan  
Memberi kesempatan kepada peserta untuk saling mengenal lebih jauh lagi. 
Bahan 
Satu tangkai sapu. 
Langkah-langkah 
  1. peserta membentuk lingkaran, tangkai sapu di letakan di tengah lingkaran. 
  2. peserta di minta membawakan satu macem karakter. Tangkai sapu di mainkan sebagai benda yang ada hubungannya dengan karakter yang di bayangkan, bukan sebai tangkai sapu. 
  3. mereka di minta maju satu persatu ke tengah lingkaran untuk memperagakan karakter yang di bayangkan tersebut. 
  4. para peserta yang lain di suruh menerka identitas karakter yang sedang di peragakan. 
  5. seluruh peserta harus mendapat kesempatan memperagakan karakter khayalannya. 

Perhatian 
Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta dapat menggunakan tubuhnya untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan ketelitian harus di usahakan terus berkembang. Jangan ada dua karakter permainan yang sama. Kalau para peserta melihat satu karakter yang sama dengan yang sudah di peragakan, yang sedang memperagakan itu di minta untuk mengganti karakternya. 
Variasi
  1. para peserta boleh memperagakan sebanyak mungkin karakter yang mereka inginkan. 
  2. di saat seorang peserta memperagakan satu karakter, peserta yang lain boleh ikut main dengan karakter itu. 
  3. boleh menggunakan lebih dari satu benda, misalnya, tangkai sapu dan kain lap. Tergantung kapasitas para peserta. 
 (bila kelompok dapat menyekesaikan tugasnyasebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).



18.      MENGGAMBAR  WAJAH
Tujuan  
  1. membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bias membantu proses untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk satu dengan yang lainnya.  
  2. Melatih peserta satu cara sederhana menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.   
 Langkah-langkah 
  1. dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja  tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.  
  2. Gerakan tangan mengikuti arah gerak pandangan dan menelusuri garis wajah pasangannya. 
  3. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga, dan sebagainya waktunya cukup 5 menit saja untuk tiap peserta. 
  4. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukan gambar pasangannya menyebutkan: “nama saya ….(nama pasangan), tempat tinggal …., dst. 


19.       RANTAI  NAMA
Tujuan
Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang saling kenal nama masing-masing,agar lebih akrab,serta memberipengalaman didepan forum.
Langkah-langkah
  1. peserta bersama pemandu berdiri dalam lingkaran.
  2. Pemandu menjelaskan aturan permainan sbb :
Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri disebelahnya (kiri / kanan ) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama pesrta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
  1. proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, di mulai dari peserta terakhir menyebutkan rantai nama tersebut. 
Variasi
Buat lingkaran, setiap peserta bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta lain menirukan begitu seterusnya sampai selesai satu putaran. Putaran ke dua, semua peserta mengulangu lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula. 



20.           Perkenalan Rahasia
Peralatan                : Kain yang lebar (sprei)
Jumlah pemain      : semua pemain masuk dalam regu
Waktu                     : 10 menit
Tujuan                    : Saling mengenal nama
Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi diantara kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, sehingga kedua regu tidak dapat saling melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil kelompok lain tetapi juga ditebak. Wakil kedua kelompok berlutut berhadapan. Agar supaya lebih seru para pemain ini boleh saling memperlihatkan kaki atau sepatu. Pemimpin menghitung sampai 3 dan pada hitungan ketiga itu kain diturunkan tiba-tiba. Kedua wakil itu harus adu cepat untuk menebak siapa wakil lawannya.Wakil regu yang cepat menebak dengan tepat, mendapatkan angka untuk regunya.


22. Mencari Dengan Diam


Peralatan               : Perangko
Jumlah pemain     : berapa saja
Waktu                    : bervariasi, tergantung jumlah pemain dan kemampuan                                                          mengobservasi
Tujuan                    : - Melatih kemampuan mengobservasi
- Memupuk inisiatif
Sebuah perangko ditempel di suatu tempat dalam ruangan pertemuan sebelum para peserta datang/tiba. 
Instruksinya : Tiap peserta harus mencari perangko tersebut dan bila mereka telah melihatnya, mereka harus duduk diam dan tidak boleh berkata apa pun. Akan sangat lucu memperhatikan peserta-peserta terakhir.  Dan tentu saja peserta yang paling akhir duduk adalah yang kalah. (permainan ini dapat juga dimainkan di luar ruangan).

21.        Dalam Kolam

Peralatan                : Sebatang kapur
Jumlah pemain      : bebas
Waktu                     : biasanya 10-15 menit
Tujuan                    :    - Melatih kecepatan/refleks
- Sebagai unsure hiburan
Anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan di depan mereka digambar garis dengan kapur. Tiap anak harus menyentuh garis tersebut. Bila ada perintah “diair”, maka tiap orang melompat dengan kedua kakinya bersama-sama, masuk ke garis lingkaran. Bila perintahnya “didarat”, maka tiap anak melompat mundur. Perintah yang diberikan harus bervariasi, “diair, didarat, diair, diair”. Satu atau dua orang anak akan melompat dan jelas mereka akan dikeluarkan. Permainan ini cukup popular dan menyenangkan.