Dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Ptakerin
harus memenuhi ketentuan yang dibakukan. Kalau penulisan tidak sesuai dengan
ketentuan baku maka sudah dipastikan salah dalam penulisan tersebut. Dibawah
ini dicantumkan sistematika penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) /
prakerin yaitu :
1.
Sistematika penulisan laporan kerja lapangan (pkl) terdiri dari bagian
berikut:
a. Lembar
pengesahan. Memuat tanda tangan pengesahan oleh pembimbing PKL, Ka.prodi dan
Kajur.
b. Kata
pengantar. Memuat kata-kata pengantar mengenai pelaksanaan PKL.
c. Daftar isi.
Memuat daftar isi dan halaman laporan penulisan.
d. Bab I
Pendahuluan. Menguraikan latar belakang PKL, tujuan PKL, manfaat PKL, dan
sistematika pembuatan laporan.
e. Bab II
Pembahasan. Menggambarkan sejarah singkat terbentuknya dinas/institusi tempat
PKL, struktur organisasi, tugas dan fungsi dinas/institusi, visi dan misi
dinas/institusi, dan hasil PKL.
f.
Bab III
Penutup. Berisi kesimpulan dari hasil PKL dan saran-saran.
g.
Daftar
lampiran. Memuat lampiran-lampiran yang mendukung tentang hasil PKL dan lainnya
yang dianggap perlu.
2.
Naskah diketik 2 spasi di atas kertas A-4. Jenis huruf yang digunakan
adalah Time News Roman 12 untuk isi danTime News Roman 10 untuk tabel. Naskah
ditulis dengan menggunakan perangkat lunak MS Word.
3.
Batas kiri, atas kertas adalah 4cm, dan batas kanan dan bawah kertas 3 cm.
4.
Setiap tabel dan gambar diberi nomor tabel atau gambar, judul, serta
sumber. Contoh penomoran tabel dan gambar. Tabek 1, Gambar 1.
5. Halaman muka (cover) setidaknya menyebutkan tempat PKL dan Identitas
penulis.
6. Setiap topik baru dalam kalimat harus menggunakan tab (alenia baru) dan
masuk kedalam sebanyak 4 atau 5 spasi.
7. Kutipan dalam teks sebaiknya di antara kurung buka dan kurung tutup yang
menyebutkan nama akhir penulis, tahun dengan koma, dan nomos halaman jika
dipandang perlu.
Contoh:
a.
Satu sumber
kutipan dengan satu penulis: (Brownell, 1981). Jika diserta nomor halaman:
(Brownell, 1981:845).
b.
Satu sumber
kutipan dengan dua penulis: (Frucot dan Shaeron, 1991).
c. Satu sumber
kutipan dengan lebih dari dua penulis: (Gul dkk, 1995) atau (Hotstede et al,
1990).
d. Dua sumber
kutipan dengan penulis yang berbeda: (Dunk, 1990; Mia, 1988).
e.
Dua sumber
kutipan dengan penulis yang sama: (Brownell, 1981, 1983). Jika tahun
publikasinya sama: (Brownell, 1982a, 1982b)
f. Sumber
kutipan yang berasal dari pekerjaaan suatu institusi sebaiknya menyebutkan
akronim institusi yang bersangkutan misalnya (IAI, 1994).
g.
Setiap kutipan harus memuat daftar referensi (hanya yang menjadi sumber
kutipan) dengan ketentuan penulisan sebagai berikut:
h. Daftar
referensi disusun alfabetis sesuai dengan nama penulis atau nama institusi.
Susunan
setiap referensi: Nama penulis, tahun publikasi, judul jurnal atau buku teks,
nama jurnal atau penerbit, nomor halaman.
Thanks gan bermanfaat banget. Oiya, jadi kan di dlm laporan ada sub bab SISTEMATIKA PENULISAN isinya berati yg agan paparin diatas ya?? Mohon jwb ya hehe mksh lgi
BalasHapusThanks gan bermanfaat banget. Oiya, jadi kan di dlm laporan ada sub bab SISTEMATIKA PENULISAN isinya berati yg agan paparin diatas ya?? Mohon jwb ya hehe mksh lgi
BalasHapusIyah kali wk
Hapus