Minggu, 13 Januari 2013

Cara Membuat Laporan Study Tour, Widya Wisata 2


LAPORAN WIDYA WISATA
JAKARTA-BANDUNG : 19 s/d 23 JANUARI 2009


Oleh :

MUHAMMAD NAWAB AL HASAN
NIS : 5906


PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SIDAYU
TAHUN PELAJARAN 2009-2010
LEMBAR PENGESAHAN

“ Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Sidayu, pada :
hari :
tanggal :
Sidayu ,Januari 2009

Mengetahui ,

Kepala Sekolah Pembimbing


Drs. Syaiful Hafid, SH, M.Pd Heri Wigati S.Pd
NIP. 131 782 024 NIP. 510 173 342



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Tiada kata yang dapat kami ucapkan kecuali sanjungan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan taufiq serta hidayah-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Widya Wisata ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah mengangkat harkat dan martabat manusia dengan Akhlakul Karimah.
Laporan Widya Wisata ini berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat guna memperoleh penilaian di SMA Negeri 1 Sidayu Gresik. Oleh karena itu, dengan selesainya laporan Widya Wisata ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada :
Bapak Drs. Saiful Hafid, SH, M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sidayu Gresik.
Ibu Heri Wigati S.Pd Pembimbing laporan Widya Wisata yang secara intensif memberikan pengarahan dan bimbingan hingga terselesainya laporan Widya Wisata ini dan sekaligus selaku wali kelas XI-IA3 di SMA Negeri 1 Sidayu, beserta Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
Orang tua dan keluarga yang tak henti-hentinya memberikan motivasi kepada penulis hingga penulis bisa menyelesaikan laporan Widya Wisata ini.
Kepada teman-teman terdekat dan semua pihak yang telah membuat lancarnya penulisan laporan Widya Wisata ini.
Semoga jasa baik dan bantuan yang telah diberikan, mendapat imbalan dari Allah SWT dan dicatat sebagai amal sholeh.
Dengan demikian meskipun telah banyak bimbingan, pengarahan dan petunjuk serta saran-saran yang penulis peroleh, dimana penulis berusaha untuk sebaik mungkin dalam penulisan laporan Widya Wisata ini, tetapi penulis sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, mudah-mudahan tidak menjadikan sebagai hambatan dan masalah, tapi sebagai awal untuk melangkah keberhasilan sesuai dengan apa yang penulis cita-citakan.
Akhirnya, hanya panjatan do’a semoga laporan Widya Wisata ini bermanfaat bagi kita semua umumnya, terutama berperan serta untuk mewujudkan cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sidayu, Januari 2009



Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................1
Rumusan Masalah.....................................................................2
Tujuan Penelitian.......................................................................2
Landasan Teori..........................................................................2
Metode Penelitian......................................................................3
BAB II PENYAJIAN DATA
Latar Belakang Objek................................................................5
Sejarah PP-IPTEK.....................................................................5
Ruang Lingkup PP-IPTEK........................................................7
BAB III PEMBAHASAN
Sejarah .......................................................................................9
Bagian-bagian Pada Mesin mobil................................................
Sistem kerja Mesin Mobil............................................................
BAB IV PENUTUP
Simpulan..................................................................................16
Saran.........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18



E.Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan Widya Wisata ini ada beberapa penambahan berdasarkan uraian yang ada pada buku-buku dan artikel dari internet yang penulis ambil dari inti sarinya kemudian penulis menguraikan dengan kemampuan baik tenaga dan daya pikir. Dalam penulisan laporan Widya Wisata ini, penulis memakai 2 teknik pengumupulan data, yaitu :
1. Riset Lapangan
Adapun riset lapangan meliputi 2 cara, yaitu :
a. Metode Observasi
adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala yang diteliti. ( Hadi dkk;1998:94 ).
Untuk memperoleh data / informasi secara langsung dalam menyusun laporan Widya Wisata ini, penulis bisa memperoleh dari tempat yang menjadi objek secara langsung yaitu di PP-IPTEK.
b. Metode Perpustakaan
adalah tanya-jawab langsung secara lisan dua orang atau lebih secara langsung. ( Hadi dkk;1998:94 ).
Dengan adanya informasi objek secara langsung melalui metode observasi tadi, maka penulis melakukan tanya jawab dengan pihak terkait secara langsung dengan objek yang ada di sekitar, yaitu dengan petugas yang ada di PP-IPTEK.
2. Riset Perpustakaan
Dalam riset ini data dapat diperoleh melalui buku-buku perpustakaan dan buku-buku ilmiah serta artikel-artikel dari internet yang mempunyai kaitan dan mendukung dalam penyusunan laporan Widya Wisata ini.




BAB II

PENYAJIAN DATA


Latar Belakang Objek

PP-IPTEK adalah suatu sarana pendidikan luar sekolah yang memadukannya dengan unsur hiburan untuk memperkenalkan iptek kepada masyarakat segala usia secara mudah, menarik dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan mainkan. Diharapkan melalui interaksi pengunjung dengan alat peraga akan dapat mendorong tumbuhnya pemikiran pada diri pengunjung tentang APA, MENGAPA, BAGAIMANA Iptek digali dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan kehidupan manusia.
Kegiatan utama di Peragaan Iptek adalah menyajikan berbagai peragaan Iptek yang dapat diindera pengunjung, interaktif dan dapat disentuh & mainkan. Kegiatan penunjangnya adalah menyelenggarakan berbagai kegiatan khusus ditujukan bagi siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMA, seperti : Kegiatan Sanggar Kerja, Demontrasi Iptek, Sains Fair, Kegiatan Ilmiah Sabtu-Minggu, Lokakarya Iptek Siswa dan kegiatan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan iptek.
Kegiatan lain yang dilakukan Peragaan Iptek di luar lingkungan Gedung Peragaan Iptek, yakni kegiatan Sains Keliling (Outreach Program). Sains Keliling adalah kegiatan membawa 1 paket peragaan interaktif berukuran mini kesekolah-sekolah lengkap dengan kegiatan sanggar kerja dan demontrasi ilmiah.



Sejarah PP-IPTEK
PP-IPTEK yang berlokasi di TMII diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991. Dengan ini tersedia sarana pendidikan luar sekolah yang menyampaikan informasi perkembangan Iptek. Pusat ini memberi kesempatan kepada pengunjung untuk bukan hanya melihat rahasia dan gejala alam yang diperagakan, tetapi juga mempelajarinya dengan menggunakan indera pendengar, pencium dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Paduan antara pengalaman nyata serta gagasan abstrak inilah yang membawa seseorang pada pemahaman serta pengetahuan baru. Melalui peragaan diberikan kesempatan kepada masyarakat pengunjung untuk secara mandiri menjajagi kekayaan Iptek . Pembelajaran tidak hanya terjadi melalui proses mengingat atau mengulang di luar kepala, tetapi melalui proses akomodasi dan asimilasi, secara aktif alat peraga dapat menggugah pembelajaran sesuai learning style pengunjung, dengan demikian pengunjung diajak untuk bertanggung jawab terhadap pembelajarannya tersendiri. Gagasan pendirian PP-IPTEK muncul bersamaan dengan pembangunan PUSPIPTEK ( Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) di Serpong tahun 1978, namun gagasan tidak berlanjut. Dengan surat keputusan Menristek nomor 15/M/Kp/IX/1984 dibentuk panitia kerja untuk melakukan pengkajian ulang menyangkut : konsepsi dasar pembangunan, teme-tema peragaan, system pengelolaan, arsitektur. Baru beberapa tahun kemudian ( 1987 ) berita pembangunan PP-IPTEK ramai dibicarakan di media masa. Keuangan Negara pada saat itu tidak memungkinkan realisasi program PP-IPTEK sesuai dengan yang tertera dalam Rencana Induk Mei 1987, karena dipandang perlu untuk melaksanakan pembangunan PP-IPTEK secara bertahap.
Pada tahun 1987 dilakukan usaha pengenalan PP-IPTEK kepada masyarakat luas melalui penyelenggaraan pameran Fisika dan Matematika bekerja sama dengan Perancis di gedung Pengelolaan TMII. Pameran dibuka oleh Menteri P dan K ( Prof. Dr. Fuad Hasan ) dan Asisten Menteri Riset dan Teknologi ( Prof. Dr. Didin S. Sasatrapraja ), mewakili Menristek. Dari bulan Januari 1988 sampai dengan 1990 di gelar peragaan bidang IPA di Istana Anak-anak Indonesia di TMII sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA, IKIP Jakarta. Pada tanggal 20 april 1991 diresmikan gedung sementara PP-IPTEK seluas 1.000 m2 oleh Presiden Soeharto yang berlokasi di gedung Skylift-TMII yang sudah direnovasi. Pada tanggal 26 Januari 1994 awal pembangunan PP-IPTEK yang permanen seluas 20.000 m2. Ibu Tien Soharto selaku pelindung melakukan awal pemboran untuk tiang utama pondasi, disaksikan oleh pejabat negara budang Iptek, diantaranya: Menristek, Dirjen Badan Tenaga Atom Nasional dan Ketua LIPI, General Manager TMII serta para undangan. Gedung PP-IPTEK yang permanen ini memperoleh lokasi utama di TMII, yaitu poros kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian.

Ruang Lingkup PP-IPTEK

Berbeda dengan museum yang hampir seluruh benda koleksinya merupakan barang-barang yang memiliki nilai historis atau replikanya, maka seluruh benda koleksi di Peragaan Iptek merupakan alat-alat peraga interaktif yang sebagian besar bersifat dapat disentuh & mainkan. Benda-benda koleksi tersebut disajikan sama sekali bukan untuk menonjolkan aspek nilai histories melainkan pada aspek fenomena yang disampaikan alat peraga. Oleh sebab itu bila hampir diseluruh museum para pengunjungnya dilarang untuk menyentuh dan memegang benda-benda koleksi / alat peraga, tetapi di Peragaan Iptek pengunjung harus menyentuh, memegang, bermain-main dan berinteraksi dengan alat peraga. Karena tanpa melakukan aktivitas tersebut pada alat peraga, maka pengunjung sama sekali tidak akan merasakan manfaat dan mendapatkan pengetahuan dari sebuah alat peraga.
Alat peraga interaktif ada yang berbentuk artifak seperti diorama dan ada yang berbentuk alat peraga sentuh dan mainkan. Alat peraga interaktif sentuh dan mainkan adalah peragaan interaktif yang mekanisme operasinya memerlukan interaksi fisik antara pengunjung dengan alat peraga. Pada saat ini alat-alat peraga di peragaan Iptek berjumlah kurang lebih 250 buah. Hampir seluruhnya merupakan alat peraga interaktif sentuh mainkan. Alat-alat peraga ini terbagi dalam 13 (tiga belas) wahana, yaitu : Wahana Ilmu Dasar, Wahana Transportasi Darat, Wahana Transportasi Laut, Wahana Transportasi Udara, Wahana Antariksa, Wahana Fluida, Wahana Optika, Wahana Galileo, Wahana Mekanika, Wahana Matematika, Wahana Lingkungan & Energi, dan wahana Telekomunikasi serta Arena Peneliti Cilik. Seluruh alat peraga ini nantinya akan terus dikembangkan baik dari jenis peragaannya maupun jumlahnya. Keseluruhan alat peraga tersebut tersebar di tiga lantai galeri dan bangunan pusat.

LANTAI 1 (DASAR)
Wahana Listrik & Magnet (18 alat peraga)
Wahana Getaran & Gelombang
Wahana Mekanika
Wahana Fluida

LANTAI 2
Wahana Optik (Istana Cahaya)
Wahana Sumber Alam & Energi
Wahana Transportasi
Wahana Peragaan Galileo
Wahana Matematika
Wahana Komputer
Wahana Antariksa

LINGKARAN TENGAH (BANGUNAN PUSAT)
Wahana Biologi
Cluster Ilusi Mata

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah
Kendaraan tenaga uap pertama dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses mendemonstrasikan kendaraan tersebut pada tahun 1769. Kendaraan pertama menggunakan tenaga mesin uap, mungkin peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan di Birmingham, Inggris oleh Lunar Society. Dan juga di Birmingham mobil tenaga bensin pertama kali dibuat di Britania pada tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester yang juga mematenkan rem cakram. Pada tahun 1890-an, etanol digunakan sebagai sumber tenaga di A.S.
Kepopuleran
Penemuan Cugnot penggunaannya dilihat secara rendah di tempat asalnya Prancis, dan penemuan tersebut diteruskan ke Britania, di mana Richard Trevithick menjalankan gerobak-uap di tahun 1801. Kendaraan tersebut dianggap aneh pada awalnya, namun penemuan dalam dekade setelahnya, seperti rem tangan, transmisi multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir, membuatnya sukses.
Sekarang ini, Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk Jepang tidak mampu membiayai menjalankan mobil karena tempat parkir yang jarang dan harga bahan bakar yang mahal
Inovasi
Paten mobil pertama di Amerika Serikat diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.
Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Carl Benz pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart.
Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua tak. Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.
Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobil pada 1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk meraih perhatian dunia.
Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem empat ban.
Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah muncul pada awal 1897).
Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup murah untuk produksi massal dan cukup kuat untuk menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga.
Keamanan
Kecelakaan mobil hampir sama tua dengan mobil itu sendiri. Joseph Cugnot menabrak mobil tenaga-uapnya "Fardier" dengan tembok pada 1770. Kecelakaan mobil fatal pertama kali yang dicatat adalah Bridget Driscoll pada 17 Agustus 1896 di London dan Henry Bliss pada 13 September 1899 di New York City.
Setiap tahun lebih dari sejuta orang tewas dan sekitar 50 juta orang terluka dalam lalu lintas (menurut perkiraan WHO). Penyebab utama kecelakaan adalah pengemudi mabuk atau dalam pengaruh obat, tidak perhatian, terlalu lelah, bahaya di jalan (seperti salju, lubang, hewan, dan pengemudi teledor). Fasilitas keamanan telah dibuat khusus di mobil selama bertahun-tahun.
Mobil memiliki dua masalah keamanan dasar: Mereka memiliki pengemudi yang sering kali berbuat kesalahan dan ban yang kehilangan gesekan ketika pengereman mendekati setengah gravitasi. Kontrol otomatis telah diusulkan dan dibuat contoh.
Riset awal memfokuskan pada peningkatan rem dan mengurangi bahaya api sistem bahan bakar. Riset sistematik dalam keamanan tabrakan dimulai pada 1958 di Ford Motor Company. Sejak itu, banyak riset memfokuskan pada penyerapan energi luar dengan panel yang mudah hancur dan mengurangi gerakan manusia pada ruang penumpang.
Ada tes standar keamananan mobil, seperti EuroNCAP dan USNCAP. Ada juga tes yang dibantu oleh industri asuransi.
Meskipun peningkatan dalam teknologi, angka kematian dari kecelakaan mobil tetap tinggi, di AS sekitar 40.000 orang meninggal setiap tahun, angka yang tetap bertumbuh sesuai dengan peningkatan populasi dan perjalanan, dengan tren yang sama di Eropa. Angka kematian diperkirakan akan menjadi dua kali lipat di seluruh dunia pada 2020. Angka yang lebih banyak dari kematian adalah luka dan cacat.


B.Bagian-Bagian utama Mobil
· Mesin
o Karburator atau injeksi bahan bakar
o Pompa bahan bakar
o Konfigurasi mesin: Wankel atau reciprocating (V, inline, flat).
o Sistem pengaturan mesin
o Sistem pembuangan
o Sistem ignisi
o Self starter
o Alat Kontrol emisi
o Turbocharger dan supercharger
o Mesin depan
o Mesin belakang
o Mesin tengah
· Ancillary power - mekanik, elektrik, hidrolik, hampa udara
· Penggerak
o Transmisi (kotak gigi)
§ Transmisi manual
§ Transmisi semi-otomatis
§ Transmisi otomatis
o Layout
§ FF layout
§ FR layout
§ MR layout
§ RR layout
o Drive Wheels
§ 2 wheel drive
§ Penggerak 4 roda/4 wheel drive
§ Front wheel drive
§ Rear wheel drive
§ All wheel drive
o differential
§ Limited slip differential
o As Roda /axle
o Live axle
· Rem
o Rem cakram
o Rem drum
o Sistem rem anti terkunci/ Anti-lock braking sistem (ABS)
o Electronic brake-force distribution (EBD)
o Sensotronic brake control (SBC)
o Brake assist (BA)
o Hill descent control (HDC)
o Stand-by brake
o Kontrol kestabilan
· Roda dan ban
o Roda khusus
· Setir
o Rack and pinion
o Ackermann steering geometry
o Sudut Castor
o Sudut Camber
o Kingpin
· suspensi
o MacPherson strut
o wishbone
o Double wishbone
o multi-link
o torsion beam
o Semi-trailing arm
o as roda
· Bodi
o Zona benturan/Crumple zone
o Konstruksi Monocoque (unibody)
o Suicide doors
o spoiler
· Perlengkapan interior
o Passive safety
§ Sabuk pengaman atau seat-belt
§ Kantung udara
§ Kunci pengaman anak
o Dashboard
§ Takometer
§ Speedometer
o Shifter for selecting gear ratios
o Perlengkapan tambahan seperti stereo, pendingin udara, cruise control, telepon mobil, positioning systems, pemegang gelas, dsb.
· Perlengkapan luar
o Jendela
§ Power window
§ Windshield

C. Kerja Mesin Mobil

Mesin mobil empat langkah atau 4 tak adalah mesin mobil dimana untuk melakukan satu kerja diperlukan 4 langkah gerakan torak atau 2 kali putaran poros engkol. Siklus kerja mesin mobil empat langkah: (Rogowski, 1983, p. 365).

1.Langkah Pemasukan/hisap

Pada langkah ini torak bergerak dari TMA (titik mati atas) menuju ke TBM (titik mati bawah) dan pada saatini katup masuk terbuka. Karena gerakan torak ini maka tekanan didalam silinder turun (lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfir), sehingga udara segar dari atmosfir masuk ke dalam silinder. Langkah ini berlangsung sampai torak mencapai TBM.

2. Langkah Kompresi

Langkah kompresi terjadi setelah langkah pemasukan selesai. Pada langkah ini semua katup tertutup, torak bergerak dari TBM menuju ke TMA yang mengakibatkan udara segar terkompresi di dalam silinder sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Kenaikan tekanan ini dapat mencapai 4 mpa (600 psi) sedangkan kenaikan temperatur dapat mencapai 800 K tergantung pada rasio kompresi serta ukuran mobil yang digunakan. Saat torak hampir mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan (diinjeksikan) ke dalam ruang bakar melalui injektor sehingga membentuk kabut campuran udara bahan bakar. Dan karena temperatur dalam ruang bakar tersebut melampaui temperatur penyalaan bahan bakar, maka campuran udara bahan bakar tersebut akan segera terbakar.

3. Langkah Kerja atau ekspansi

Langkah ini merupakan lanjutan langkah kompresi. Pada langkah ini semua katup masih dalam kondisi tertutup. Sebagai akibat dari terbakarnya campuran udara bahan bakar dalam ruang bakar, maka tekanan dalam ruang bakar meningkat dengan cepat sehingga mendorong torak bergerak dari TMA menuju TMB, terjadilah kerja/tenaga yaitu pengubahan energi thermis menjadi energi mekanis.

pembakaran
minyak bakar yang disemprotkan ke dalam silinder berbentuk butir – butir cairan yang halus. Oleh karena udara di dalam silinder pada saat tertentu sudah bertemperatur dan bertekanan tinggi maka butir – butir tersebut akan menguap. Penguapan butir bahan bakar itu dimulai pada bagian permukaan luarnya, yaitu bagian yang terpanas. Uap bahan bakar yang terjadi itu selanjutnya bercampur dengan udara yang ada di sekitarnya. Proses penguapan itu berlangsung terus selama temperatur sekitarnya mencukupi. Pembakaran dalam mesin mobil terjadi karena adanya bahan bakar solar yang diinjeksikan ke dalam silinder yang berisi udara dengan temperatur tinggi akibat langkah kompresi dan membentuk kabut bahan bakar.
Proses pembakaran dapat dipercepat antara lain dengan jalan memusar udara yang masuk ke dalam silinder, yaitu untuk mempercepat dan memperbaiki proses pencampuran bahan bakar dan udara. Proses pembakaran ini tidak terjadi sekaligus tetapi memerlukan waktu dan terjadi beberapa tahap. Disamping itu penyemprotan bahan bakar jika tidak dapat dilaksanakan sekaligus tetapi berlangsung antara 30 – 40 derajat sudut engkol, seperti pada gambar 2.2. (Arismunandar, 1983, p. 39).



Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan mensuplai minyak pelumas ke semua bagian – bagian bergerak pada mesin. Pompa oli mengambil oli dari oil pan. Pompa mengirim oli melewati filter oli dan di teruskan ke bantalan – bantalan (bearings) utama yang mendukung crankshaft. Beberapa oli mengalir dari bearing utama melewati lubang – lubang oli di crankshaft pada bearing poros engkol. Oli mengalir melalui jarak bearing oli dan di keluarkan pada bagian – bagian bergerak. Pada waktu yang sama, oli mengalir melewati saluran oli di kepala silinder. Ada aliran oli melewati saluran oli tersebut untuk melumasi bantalan camshaft dan bagian – bagian katup. Setelah oli bersirkulasi ke semua bagian – bagian mesin, kemidian turun kembali ke oil pan.
Pada mesin mobil putaran tinggi penyaluran minyak pelumas ke permukaan torak dan silinder yang saling bergesekan, di lakukan oleh percikan minyak pelumas dari pena torak dan pangkal batang penggerak yang di sebabkan oleh gaya sentrifugal. Pelumasan bantalan pangkal batang penggerak di lakukan dengan jalan menyalurkan minyak pelumas dari bak minyak pelumas dengan:
10W – 30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris
20W – 50 untuk cuaca panas seperti di kawasan Indonesia
kualitas oli di simbulkan oleh API (American Petroleum Institute). Ada dua tipe API, S (Service) atau bisa juga (S) diartikan Spark – plug ignition (pakai busi) untuk mobil bermesin bensin. C (Commersial)diaplikasikan pada mobil bermesin diesel. Contohnya kategori C adalah CF, CF – 2, CG – 4. bila menggunakan mesin diesel pastikan memakai kategori yang tepat karena oli mesin diesel berbeda dengan oli mesin bensin karena karakter diesel yang banyak menghasilkan kontaminasi jelaga sisa pembakaran lebih tinggi. Oli jenis ini memerlukan tambahanaditif dispersant dan detergent untuk menjaga oli tetap bersih sebagai tambahan, bila oli yang digunakan sudah tipe sintetik maka tidak perlu lagi diberikan bahan aditif lain karena justru akan mengurangi kinerja mesin bahkan merusaknya.
Unjuk Kerja Mobil
Unjuk kerja di suatu mobil penggerak mula sangatlah di utamakan, karena dengan diketahuinya spesifikasi faktor dari daya, torsi, konsumsi bahan bakar spesifik & effisiensi thermis dari suatu mobil, maka mobil tersebut dapat di beri penilaian dengan adanya perbandingan dari satu tipe mobil dengan tipe yang lain. Untuk dapat melihat setiap faktor diatas lebih teliti, maka adanya peralatan dan perhitungan yang mendukung dan membantu untuk mengetahui setiap faktor dari suatu mobil.
Untuk mengukur torsi & daya dari mobil menggunakan alat Dynamometer. Macam – macam dari dinamometer adalah dinamometer rem air (water brake dynamometer), dinamometer listrik (generator) dan dinamometer rem gesek (rem prony). Pada waktu percobaan di Laboratorium konversi energi menggunakan dinamometer rem air (water brake dynamometer), dimana prinsip kerjanya sama semua, yaitu poros dari mobil dihubungkan dengan poros dari mobil yang akan diuji. Mobil tersebut dikopel dengan stator secara elektris, magnetis, hidrolis maupun mekanis (gesekan). Dalam satu siklus dari poros mobil, titik tertentu yang berada pada diameter terluar dari mobil (jari – jari r) akan bergerak sepanjang 2.π.r melawan gaya kopel(f), sehingga kerja per siklus dapat di rumuskan sebagai berikut:
W=2·πr·f

Kerja W akan diimbangi oleh kerja yang diakibatkan oleh momen luar sebesar 2 π.R.P , sehingga di hasilkan keseimbangan momen: r.f=P.R
Jadi dalam suatu siklus polros motor, kerja yang dilakukan W=2 π.R.P, dan jika motor berputar dengan n rpm, maka kerja permenit yang lebih dikenal denga daya, N dapat dinyatakan dengan: N=2 π.n.P.R

4.Langkah pembuangan

pada langkah ini katup mdalam kondisi terbuka dan katup masuk kondisi tertutup. Sementara, torak bergerak dari TMB ke TMA sehingga gas sisa pembakaran yang tidak terpakai lagi terdorong keluar melalui katup buang. Saat torak mencapai TMA katup buang tertutup dan katup masuk mulai terbuka, selanjutnya siklus mulai berulang.




BAB IV


Kesimpulan

Mesin mobil terdiri dari beberapa bagian yang memepunyai fungsi kompleks dan menjadi satu bagian dan kesatuan untuk melaksanakan suatu kerja.
Sistem kerja mesin mobil menggunakan asa mesin uap yang dikembangkan dari teori dan hukum termodinamika I dan II
Sitemkerja mobil terdiri dari beberapa langkah, yakni: penghisapan, kompresi, kerja atau expansi, dan pembuangan.


B. Saran
Dari penelitian yang penulis lakukan dari tempat yang menjadi objek secara langsung yaitu di PP-IPTEK secara keseluruhan dapat dikatakan baik, akan tetapi ada beberapa kekurangan yang perlu dipenuhi. Oleh karena itu, penulis memberi saran sebagai berikut :
1. PP-IPTEK merupakan salah satu sarana pendidikan IPTEK yang tidak ternilai harganya, untuk itu kita harus tetap melestarikannya.
2. Masih banyak orang yang belum mengetahui keberadaan PP-IPTEK, untuk itu penyebar-luasan informasi perlu ditingkatkan.
3. Pelayanan yang diberikan oleh pihak PP-IPTEK harus ditingkatkan agar para pengunjung akan mengulangi kunjungannya pada PP-IPTEK ini dan juga pihak PP-IPTEK lebih menambah lagi koleksi alat peraganya.
4. Pemerintah seharusnya memberikan sesuatu yang lebih untuk meningkatkan kualitas PP-IPTEK ini karena merupakan aset negara yang sangat berharga.


0 komentar:

Posting Komentar