Selasa, 07 Oktober 2014

Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan-Prakerin-PKL

Dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Ptakerin harus memenuhi ketentuan yang dibakukan. Kalau penulisan tidak sesuai dengan ketentuan baku maka sudah dipastikan salah dalam penulisan tersebut. Dibawah ini dicantumkan sistematika penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) / prakerin yaitu :

1.            Sistematika penulisan laporan kerja lapangan (pkl) terdiri dari bagian berikut:
a.      Lembar pengesahan. Memuat tanda tangan pengesahan oleh pembimbing PKL, Ka.prodi dan Kajur.
b.    Kata pengantar. Memuat kata-kata pengantar mengenai pelaksanaan PKL.
c.      Daftar isi. Memuat daftar isi dan halaman laporan penulisan.
d. Bab I Pendahuluan. Menguraikan latar belakang PKL, tujuan PKL, manfaat PKL, dan sistematika pembuatan laporan.
e. Bab II Pembahasan. Menggambarkan sejarah singkat terbentuknya dinas/institusi tempat PKL, struktur organisasi, tugas dan fungsi dinas/institusi, visi dan misi dinas/institusi, dan hasil PKL.
f.              Bab III Penutup. Berisi kesimpulan dari hasil PKL dan saran-saran.
g.             Daftar lampiran. Memuat lampiran-lampiran yang mendukung tentang hasil PKL dan lainnya yang dianggap perlu.
2.            Naskah diketik 2 spasi di atas kertas A-4. Jenis huruf yang digunakan adalah Time News Roman 12 untuk isi danTime News Roman 10 untuk tabel. Naskah ditulis dengan menggunakan perangkat lunak MS Word.
3.            Batas kiri, atas kertas adalah 4cm, dan batas kanan dan bawah kertas 3 cm.
4.            Setiap tabel dan gambar diberi nomor tabel atau gambar, judul, serta sumber. Contoh penomoran tabel dan gambar. Tabek 1, Gambar 1.
5.      Halaman muka (cover) setidaknya menyebutkan tempat PKL dan Identitas penulis.
6.      Setiap topik baru dalam kalimat harus menggunakan tab (alenia baru) dan masuk kedalam sebanyak 4 atau 5 spasi.
7.           Kutipan dalam teks sebaiknya di antara kurung buka dan kurung tutup yang menyebutkan nama akhir penulis, tahun dengan koma, dan nomos halaman jika dipandang perlu.

Contoh:
a.             Satu sumber kutipan dengan satu penulis: (Brownell, 1981). Jika diserta nomor halaman: (Brownell, 1981:845).
b.            Satu sumber kutipan dengan dua penulis: (Frucot dan Shaeron, 1991).
c.          Satu sumber kutipan dengan lebih dari dua penulis: (Gul dkk, 1995) atau (Hotstede et al, 1990).
d.      Dua sumber kutipan dengan penulis yang berbeda: (Dunk, 1990; Mia, 1988).
e.             Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: (Brownell, 1981, 1983). Jika tahun publikasinya sama: (Brownell, 1982a, 1982b)
f.        Sumber kutipan yang berasal dari pekerjaaan suatu institusi sebaiknya menyebutkan akronim institusi yang bersangkutan misalnya (IAI, 1994).
g.            Setiap kutipan harus memuat daftar referensi (hanya yang menjadi sumber kutipan) dengan ketentuan penulisan sebagai berikut:
h.          Daftar referensi disusun alfabetis sesuai dengan nama penulis atau nama institusi.
Susunan setiap referensi: Nama penulis, tahun publikasi, judul jurnal atau buku teks, nama jurnal atau penerbit, nomor halaman.

3 komentar:

  1. Thanks gan bermanfaat banget. Oiya, jadi kan di dlm laporan ada sub bab SISTEMATIKA PENULISAN isinya berati yg agan paparin diatas ya?? Mohon jwb ya hehe mksh lgi

    BalasHapus
  2. Thanks gan bermanfaat banget. Oiya, jadi kan di dlm laporan ada sub bab SISTEMATIKA PENULISAN isinya berati yg agan paparin diatas ya?? Mohon jwb ya hehe mksh lgi

    BalasHapus